Tesla mengatakan kamera mobilnya tidak diaktifkan di Cina

Tesla mengatakan kepada konsumen China bahwa kamera yang dipasang di mobilnya tidak akan diaktifkan di luar Amerika Utara sebagai tanggapan atas kekhawatiran privasi tentang pengumpulan kamera di dalam mobil dan berbagi data sensitif dengan produsen mobil AS itu.

Pada hari Rabu, cabang Tesla Beijing merilisPernyataanDalam laman media sosial China-nya, perusahaan ini dilengkapi dengan sistem keamanan siber terkemuka di dunia untuk melindungi privasi pengguna.

“Bahkan di AS, pemilik mobil bebas memilih apakah akan menyalakan kamera atau tidak,” kata perusahaan itu di Weibo, platform media sosial mirip Twitter di China.

Tesla menggunakan kamera dalam mobil untuk merekam dan mengirimkan rekaman video penumpang untuk mengembangkan teknologi mengemudi otonom. Pada Model 3 dan Model Y, kamera dalam mobil dapat menangkap momen sebelum pengereman darurat otomatis atau tabrakan terjadi.

Ada kemungkinan mobil ini berbagi video ini dengan Tesla. Consumer Report, majalah berpengaruh di Amerika SerikatKatakanKemampuan perusahaan dapat diperluas untuk mendokumentasikan pengemudi untuk tujuan bisnis lainnya.

Reuters melaporkan, militer China melarang mobil Tesla memasuki komplek mereka dengan alasan keamanan nasional untuk kamera mobilTelah dilaporkanBulan Maret. Selain itu, The Wall Street JournalTelah dilaporkanPemerintah Cina membatasi penggunaan mobil Tesla oleh militer dan karyawan perusahaan milik negara yang sensitif. Pengamat industri mengatakan langkah itu menggemakan tindakan Washington terhadap Huawei.

Dalam Forum Tingkat Tinggi Pembangunan China, pendiri Tesla Elon Musk membantah bahwa perusahaan akan membocorkan informasi pengguna. Forum tersebut merupakan acara virtual yang diselenggarakan oleh unit-unit di bawah Dewan Negara China pada Maret tahun ini.

“Kami sangat merahasiakan informasi apa pun dan itu adalah motivasi yang sangat kuat,” kata Musk. “Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana saja, kami akan ditutup.”

Pada 2019, Tesla menjadi produsen mobil asing pertama yang mengoperasikan pabrik yang sepenuhnya dimiliki di China dengan pabriknya di Shanghai. China adalah pasar terbesar Tesla, kedua setelah Amerika Serikat, yang menyumbang sekitar 30% dari pengirimannya tahun lalu.

Namun, otoritas China memanggil perusahaan itu pada Februari karena masalah kualitas seperti kebakaran baterai.

Lihat juga:Dampak permintaan China pada pengiriman Tesla pada kuartal pertama

Tesla telah menjadi pembuat mobil dengan kapitalisasi pasar tertinggi di dunia, meskipun produksinya jauh lebih rendah daripada perusahaan seperti Toyota, Volkswagen dan General Motors. Pekan lalu, perusahaan melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, mengatakan pihaknya mengirimkan 184.000 kendaraan di seluruh dunia, melebihi perkiraan Wall Street 172,23 juta.