Bisnis carpooling Didi disebut-sebut bakal bangkrut
Pada 25 Juli malam, tangkapan layar terkait Didi sedang melakukan audit kepailitan dibocorkan oleh seorang karyawan kantor akuntan. Di platform media sosial China, Weibo, seorang pengguna yang diduga karyawan Didi membenarkan bahwa bisnis berbagi tumpangan perusahaan tersebut sedang dilikuidasi. Kabar ini muncul saat Didi sedang melakukan PHK besar-besaran di bisnis mengemudi otonom yang erat kaitannya dengan proyek berbagi mobilnya.
Menurut platform data bisnis domestikPemeriksaan mata surgawi, merek dagang “Didi Carpooling” milik Beijing Didi Unlimited Technology Development Co., Ltd., yang perwakilan hukumnya adalah CEO Didi Cheng Zhicheng.
Divisi Car Sharing Didi menyediakan layanan perjalanan berbasis “Car Network” dalam aplikasi Didi Travel. Pengguna dapat mengambil, menggunakan, dan mengembalikan mobil melalui aplikasi atau situs operasi offline.
Bisnis berbagi kendaraan Didi memang sudah sangat diharapkan. Cheng mengatakan pada November 2020 bahwa berbagi adalah solusi terbaik untuk perjalanan sehari-hari di masa depan. Dia mengatakan bahwa layanan pembelian pada akhirnya akan menggantikan alat pembelian, memberi orang pengalaman perjalanan yang lebih baik tanpa memiliki mobil. Di Cina dan di seluruh dunia, proporsi perjalanan bersama memiliki peluang untuk tumbuh dari 3% saat ini menjadi 30% pada tahun 2030.
Cheng memperkirakan bahwa pada tahun 2025, lebih dari 1 juta mobil berbagi yang dilengkapi dengan kemampuan mengemudi otomatis diharapkan akan tersedia di platform Didi, dan versi upgrade dari mobil berbagi di masa depan akan dapat membawa modul mengemudi otomatis Didi sendiri. “Pada 2030, kami ingin menyingkirkan kokpit dan sepenuhnya otonom,” tambah Cheng.
Namun, Didi sejak dipasarkan hinggaBursa Efek New YorkJuni 2021. Juli,China Cyber Space Administration (CAC)Memerintahkan App Store untuk menghapus Didi karena pelanggaran pengumpulan dan penggunaan informasi pribadi oleh perusahaan tersebut. Regulator juga meminta Didi untuk memperbaiki masalah seperti itu. Aplikasi Didi masih belum tersedia.
Pada 21 Juli 2022, Didi didenda 8,026 miliar yuan (1,19 miliar dolar AS) oleh CAC karena diduga melanggar Undang-Undang Keamanan Siber China, Undang-Undang Keamanan Data, Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi, dan Undang-Undang Hukuman Administratif. Presiden perusahaan itu, Will Cheng dan Jean Liu, masing-masing didenda 1 juta yuan (147.900 dolar AS). SebelumnyaLaporanJean Liu meninggalkan perusahaan.
Lihat juga:Regulator Tiongkok mengumumkan denda $119 juta untuk Didi
Hingga saat pers, Didi belum memberikan tanggapan terkait divisi carpooling miliknya yang dikabarkan bangkrut.