Pemerintah Cina telah mengeluarkan peraturan baru tentang keamanan data otomotif, yang mengharuskan perusahaan untuk tidak mengumpulkan data secara default.
Menurut informasi yang dirilis WeChat resmi China Cyberspace Administration (CAC) beberapa departemen seperti China Cyberspace Administration (CAC) baru-baru ini merilis dokumen berjudul “Beberapa Peraturan tentang Manajemen Keamanan Data Otomotif (Trial)” yang akan mulai berlaku pada 1 Oktober 2021.
Peraturan baru ini bertujuan untuk menstandarkan resolusi tentang risiko keamanan data otomotif dan memastikan penggunaan data otomotif yang rasional dan efektif sesuai dengan hukum.
Menurut dokumen ini, pemroses data otomotif harus mengikuti aturan pemrosesan di dalam kendaraan, tidak mengumpulkan secara default, menerapkan rentang akurasi, penyembunyian data, dll., Untuk mengurangi pengumpulan yang tidak teratur dan penyalahgunaan data mobil secara ilegal.
Mengenai pengumpulan informasi pribadi, pemroses data mobil harus memberi tahu pemilik konten pemrosesan, meminta izin, dan memproses data secara anonim jika perlu. Selain itu, pemilik harus memiliki kemampuan untuk memfasilitasi penghentian pengumpulan informasi sensitif pribadi.
Ketentuan yang akan datang juga mengharuskan pengolah data mobil hanya mengumpulkan sidik jari, cetak suara, pemindaian wajah, detak jantung, dan informasi lainnya jika data tersebut diperlukan untuk keselamatan berkendara.
Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, masalah terkait keamanan data otomotif telah sering terjadi, dan merek kendaraan seperti Tesla dan NIO terlibat. Orang dalam industri telah memperhatikan bahwa percepatan transisi ke mobil pintar menantang regulasi.
Lihat juga:China meluncurkan tes jaringan kendaraan untuk menggambarkan masa depan tanpa pengemudi