Pabrikan smartphone China Xiaomi berencana membuat mobil sendiri
Menurut media China, LatePost, mengutip sejumlah orang yang mengetahui masalah ini, produsen smartphone China Xiaomi memutuskan untuk membuat mobil di tengah stagnasi pertumbuhan industri smartphone global.
Menurut laporan itu, proyek tersebut dianggap sebagai keputusan strategis dan dapat dipimpin oleh Lei Jun, pendiri dan CEO perusahaan.
Sumber itu mengatakan bahwa bentuk dan jalur spesifik dari perusahaan baru masih dalam proses dan belum ditentukan.
Setelah berita itu keluar, Xiaomi, yang terdaftar di Hong Kong, melonjak dari penurunan awal perdagangan, naik 6,5% pada hari itu. Saat dihubungi Pandaily, Xiaomi menolak berkomentar.
Sejak dua kunjungan ke Amerika Serikat bersama CEO Tesla Elon Musk pada 2013, Raytheon telah bermain-main dengan ide pembuatan mobil. Anak perusahaan Xiaomi Venture Capital, Shunwei Capital, berinvestasi di startup mobil listrik NIO pada 2015 dan XPeng pada 2016 dan 2019.
Seperti dilansir LatePost, Xiaomi telah mengajukan daftar aplikasi paten sejak 2015, termasuk cruise control, navigation, assisted driving dan teknologi berorientasi otomotif lainnya, menurut dokumen yang diterbitkan di situs National Patent Office.
Sistem asisten virtual Xiaomi Love telah diimplementasikan melalui serangkaian kerja sama strategis, termasuk pada kendaraan Mercedes-Benz dan model FAW Group Bestune T77 Crossover Special Edition.
Pada Juni 2020, perusahaan itu mendaftarkan merek dagang China dan merek dagang grafis terkait yang diterjemahkan secara kasar ke dalam Mi TRV.
Lihat juga:Xiaomi Rilis Ponsel Konsep Seri Mi MIX Sepenuhnya Tanpa Port, Display Quad Curved
Xiaomi, yang berbasis di Beijing, melampaui Apple sebagai pembuat smartphone terbesar ketiga di dunia pada kuartal ketiga 2020, dengan pengapalan 46,2 juta unit dan pangsa pasar 13 persen, menurut penyedia data Counterpoint Research.
Bagi banyak orang, perusahaan baru potensial Xiaomi mungkin tidak mengejutkan, mengikuti jejak raksasa teknologi seperti Baidu, Alibaba, Tencent dan Huawei untuk memasuki pasar mobil terbesar di dunia, Cina daratan.
Baidu dan Geely mendirikan perusahaan mobil listrik baru, sementara Alibaba dan SAIC bersama-sama mendirikan startup mobil listrik Zhiji. Tencent juga bekerja sama dengan Foxconn dan Zhonghe untuk mulai memproduksi kendaraan listrik pintar, dan Huawei juga mengumumkan rencana untuk mengembangkan model baru dengan produsen mobil milik negara Changan.
Pemerintah Cina telah mendaftarkan mobilnya sendiri sebagai salah satu bidang utama dari program China Manufacturing 2025, yang bertujuan untuk mengubah Cina menjadi produsen terkemuka produk-produk inovatif kelas atas.
Pemerintah ingin melihat 30 persen mobil yang dijual dengan konektivitas cerdas pada 2025 dan telah memberikan dukungan kebijakan yang luas untuk sektor EV, termasuk subsidi pajak, undang-undang perizinan, dan manfaat pendaftaran.